Nama : Desima Happy
Npm : 21210840
Kelas : 4 eb21
Softskiils Etika
Profesi Akuntansi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia –NYA, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah tentang Kepala Divisi Akuntansi dan Keuangan ini,
yang ditugaskan untuk mata kuliah Etika Profesi Akuntansi.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan
dan pengalaman, oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi
mahasiswa Universitas Gunadarma khususnya.
Bekasi,
22 Oktober 2013
Desima
Happy
BAB I
Pendahuluan
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah
program sarjana Ilmu Ekonomi dalam program studi akuntansi berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 179/U/2001
tanggal 21 November 2001 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi.
PPAk diselenggarakan di
perguruan tinggi sesuai dengan persyaratan, tatacara dan kurikulum yang diatur
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Lulusan pendidikan profesi akuntansi
berhak menyandang gelar profesi Akuntan (disingkat Ak.).
Latar Belakang
Yang
dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan
keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan
intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan
yang bekerja dipemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti sempit,
profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai
akuntan publik yang lazimnya terdiri daripekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan
manajemen.Profesi Akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi
seperti organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya
dikatakan profesi ia harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai
objek dan sebagai pihak yang memerlukan profes
Bab II
Pembahasan
Pembagian pekerjaan pada perusahaan dibagi
menurut fungsi yang telah ditetapkan. Setiap personil diberikan tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan dasar kualifikasinya CFO (singkatan Bahasa Inggris dari "Chief Financial Officer",
Indonesia: Kepala pejabat keuangan) atau terkadang disebut
pula CFOO (singkatan Bahasa Inggris dari "Chief Financial and Operating
Officer", Indonesia: Kepala pejabat
keuangan dan operasional) adalah jabatan di suatu perusahaan terutama
bertanggung jawab untuk mengelola resiko keuangan korporasi. Pejabat
ini juga bertanggung jawab untuk perencanaan keuangan dan pencatatan, serta
pelaporan keuangan untuk manajemen yang lebih tinggi. Dalam beberapa sektor CFO
juga bertanggung jawab untuk analisis
data. Jabatan ini setara dengan direktur keuangan, jabatan yang umum di Inggris. CFO biasanya
memberi laporan kepada Chief executive officer
dan ke dewan direksi, dan tambahan mungkin
duduk di dewan. . Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang perusahaan
adalah sebagai berikut:
1. General
Manager, merupakan pimpinan
tertinggi perusahaan
a.
Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan.
b.
Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.
c.
Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan.
d.
Menyebarkan dan menerapkan kebijaksanaan serta
mengawasi pelaksanaannya.
e.
Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar.
f.
Mengkoordinir dan mengawasi
tugas-tugas yang didelegasikan
kepada manager dan menjalin hubungan kerja yang baik.
g.
Bersama manager lain membuat rencana produksi per triwulan.
2. Manager Produksi dan Maintenance
(PM), bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai
berikut:
a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi
produk agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan persediaan.
b.
Mengadakan pengendalian produksi agar produk sesuai dengan spesifikasi dan
standar mutu yang ditentukan.
c.
Membuat laporan produksi secara priodik untuk mengenai pamakaian bahan dan
jumlah produksi.
d.
Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan
penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
e.
Mengatur jadwal perbaikan dan perawatan mesin.
f. Membuat rencana produksi sesuai dengan
permintaan pemasaran.
3.
Manager Personalia dan General Affair, bertanggung jawab kepada General
Manager dan atas segala hal yang berhubungan dengan kegiatan yang bersifat
umum baik yang berhubungan ke luar maupun ke dalam perusahaan. Tugasnya sebagai
berikut:
a. Membantu General Manager dalam hal
kegiatan administrasi.
b.
Mengawasi penggunaan data, barang dan peralatan pada masing-masing departemen.
c.
Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan.
d.
Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari kepala-kepala bagian.
e. Mengerjakan administrasi kepegawaian.
4.
Kepala Bagian Pembelian, bertanggung jawab kepada General Manager.
Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan
kegiatan pembelian.
b.
Mengawasi kegiatan administrasi pembelian.
c. Melakukan pembelian barang yang diminta
oleh departemen lain.
5. Manager
Accounting dan Finance, bertanggung jawab kepada General Manager.
Tugasnya sebagai berikut:
a.
Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang penggunaan uang.
b.
Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan
hasil yang diharapkan.
c. Bertanggung jawab atas penentuan biaya
perusahaan seperti biaya administrasi.
6. Supervisor
Untuk produk supervisor yang
bergantian menurut shift, bertanggung jawab kepada Manager Produksi
dan Maintenance. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a.
Memimpin dan mengendalikan kegiatan di bidang produksi.
b. Menyiapkan laporan yang dibutuhkan Manager
Produksi mengenai data produksi, jumlah batch produksi, pemakaian
bahan dan lain-lain.
Uraian Tugas
dan Rincian Pekerjaan Chief Accountant
·
Mengawasi pelaksanaan administrasi dan akuntansi
sehari-hari yang
dijalankan oleh beberapa akuntan—mulai dari pengumpulan dan pemilahan bukti
transaksi, penghitungan, hingga input data ke dalam sistim—sesuai prosedur yang
telah ada.
·
Melakukan review harian terhadap akun kas, review mingguan terhadap akun putang dan utang, serta
review bulanan untuk semua akun.
·
Mengawasi pengumpulan data dan perhitungan cost di
produksi telah sesuai dengan metode yang
ditentukan (saat itu memakai standard costing.)
·
Melakukan rekonsiliasi atas semua akun (nominal dan
permanent) setiap menjelang tutup buku, termasuk
memberikan approval terhadap berbagai penyesuaian dan koreksi yang
dibutuhkan—agar catatan mewakili kejadian transaksi yang sesungguhnya dengan
akurat.
·
Memastikan laporan kas harian, mingguan dan laporan arus
kas bulanan yang dibuat oleh cash accountant sudah akurat. Memastikan laporan piutang dan utang mingguan sudah
akurat. Memastikan laporan persediaan harian dan mingguan telah akurat.
Memastikan laporan aktiva tetap bulanan telah akurat. Dan, memastikan semua
laporan tersebut telah sesuai dengan standar akuntansi yang ada.
·
Mengkoordinasikan proses penyusunan dan penyajian laporan
keuangan untuk kebutuhan internal(manajemen)
serta mempresentasikannya sewaktu-waktu bila pihak manajemen membutuhkan.
·
Menyusun dan menyajikan laporan keuangan untuk asersi
manajemen untuk pihak luar, baik
komersial maupun fiscal (Laporan Laba-Rugi, Neraca, Laporan Perubahan Modal,
dan Laporan Arus Kas) secara tahunan.
·
Memberikan support dan assistensi yang maksimal bagi
semua bagian di dalam perusahaan terkait
dengan masalah adminsitrasi, data, serta analisa laporan keuangan, guna
pencapaian target dan tujuan perusahaan secara keseluruhan.
·
Mengawasi dan mengkoordinasikan penumpulan data, bukti
transaksi hingga pelaporan pajak perusahaan (untuk
semua jenis pajak.) Serta memastikan laporan fiskal telah sesuai dengan
Undang-Undang Pajak yang berlaku, dan bisa dibandingkan dengan laporan
komersial (setelah koreksi fiskal.)
KESIMPULAN
Setelah menulis materi pada makalah
ini akhirnya penulis berkesimpulan bahwa profesi akuntansi membutuhkan
kebenaran informasi untuk pengukuran kinerja efektif. Akuntansi manajemen harus
siap untuk menyediakan manajemen dengan seluruh gambaran perusahaan. Melapor
kepada pihak-pihak di dalam organisasi untuk : Perencanaan Pengarahan dan
pemberian motivasi Pengendalian
Evaluasi kerjaPenekanan pada pengambilan keputusan yang memengaruhi masa depan. Penekanan padadata yang relevan. Dibutuhkan informasi yang tepat waktu.Yang di susun adalah laporan segmen terinci mengenai departemen, produk, pelanggan, dan pegawai.tidak perlu mengikuti prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum.Tidak bersifat wajib.
Evaluasi kerjaPenekanan pada pengambilan keputusan yang memengaruhi masa depan. Penekanan padadata yang relevan. Dibutuhkan informasi yang tepat waktu.Yang di susun adalah laporan segmen terinci mengenai departemen, produk, pelanggan, dan pegawai.tidak perlu mengikuti prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum.Tidak bersifat wajib.
Sumber :
www.library gunadarma.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar