1NAMA : DESIMA HAPPY SIANIPAR
NPM : 21210840
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Mengindentifikasi dan menjelaskan
factor yang mempengaruhi perkembangan dunia akuntansi
Dalam berkembangnya kesadaran
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi dalam konteks
global, para ahli ada yang berpendapat bahwa secara
sistematis terdapat perbedaan pola perilaku akuntansi
yang diterapkan di berbagai Negara. Hal ini dapat dilketahui dengan
mengidentifikasi perbedaan dan kesamaan system akuntansi pada suatu Negara.
Pemahaman dengan baik system akuntansi dalam suatu Negara adalah dengan
mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya. berikut
ini delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi :
1) Sumber pendanaan
Pada negara yang memiliki pasar
ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen
menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor
menganalisis arus kas masa depan dan risiko terkait. Sedangkan dalam Negara
yang menerapkan sistem berbasis kredit, memiliki fokus atas perlindungan
kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2) Sistem hukum
Dunia barat mempunyai dua orientasi
dasar yaitu hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Hukum kode diambil dari
hukum Romawi dan kode napoleon. Di Negara-negara yang menerapkan hukum kode,
aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap
serta mencakup banyak prosedur. Sedangkan hukum umum berkembang atas dasar kasus
per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang
lengkap. Aturan akuntansi menjadi adaptif dan inovatif karena ditetapkan oleh
organisasi professional sector swasta.
3) Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan
pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat
pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya guna keperluan pajak.
Namun, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak
mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu, yang berbeda dengan prinsip
akuntansi keuangan.
4) Ikatan politik
dan ekonomi
Banyak Negara berkembang yang
menerapkan system akuntansi yang dikembangkan oleh bangsa lain, entah karena
paksaan ataupun karena keinginan sendiri. Seperti contoh sistem
pencatatan double entry yang berawal di italia kemudian menyebar di
Eropa; Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah
kekuasaannya; pendudukan jerman pada saat PD II menyebabkan Perancis
menerapkan plan comptable. USA memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya
USA di Jepang pada saat PD II.
5) Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi
terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi)
suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6) Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis
transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan
manakah yang paling utama. Masalah akuntansi seperti penilaian aktiva tetap dan
pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector manufaktur menjadi
semakin kurang penting.
7) Tingkat
Pendidikan
Standar praktik akuntansi yang
sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan.
Pengungkapan mengenai resiko efek derivative, misalnya, tidak akan informatif
kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8) Budaya
Budaya berarti nilai-nilai dan
perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variasi budaya mendasari pengaturan
kelembagaan di suatu Negara. Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede:
individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.
2.
Mengetahui pendekatan perkembangan
akuntansi dalam ekonomi yang berorientasi pasar.
Klasifikasi awal yang dilakukan
adalah yang diusulkan oleh Mueller pada pertengahan tahun 1960-an, dimana
diidentifikasikan empat pendekatan
terhadap perkembangan akuntansi di Negara-negara barat dengan system ekonomi
berorientasi pasar:
a) Berdasarkan
pendekatan makroekonomi
Praktik akuntansi
didapat dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan nasional.
Akuntansi di Swedia berkembang dari makroekonomi.
b)
Berdasarkan pendekatan mikroekonomi
Akuntansi
berkembang dari prinsip-prinsip mikroekomoni. Fokusnya terletak pada perusahaan
secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup. Untuk mencapai
tujuan itu, perusahaan harus mempertahankan modal fisik yang dimiliki dan
perusahaan juga harus memisahkan secara jelas modal dari laba untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi aktivitas usaha. Akuntansi di Belanda
berkembang dari mikroekonomi.
c)
Berdasarkan pendekatan independen
Akuntansi
berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc dengan pasar
perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi
berkembang secara independen di Inggris dan Amerika Serikat.
d)
Berdasarkan pendekatan yang seragam
Akuntansi
distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh
perusahaan pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian
akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak dan bahkan menejer untuk
menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.
Akuntansi berkembang yang saragam di Prancis.
3. Mengidentifikasi negara yang dominan dalam
perkembangan praktek akuntansi
Ada beberapa negara yang dominan
dalam akuntansi, ini adalah beberapa contohnya :
1) PRANCIS
Prancis merupakan pendukung utama
akuntansi nasional di dunia.Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan
Comptable General (kodeakuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan
September 1947. Revisikode tersebut dilakukan pada tahun 1957. Revisi
selanjutnya terjadi padatahun 1982 berdasarkan Direktif Keempat Uni Eropa (UE).
Pada tahun 1986,rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam
DirektifKetujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan direvisi lebih
lanjutpada tahun 1999.
Ciri khusus akuntansi di Prancis
adalah terdapatnya dikotomi antaralaporan keuangan perusahaan secara tersendiri
dengan laporan keuangankelompok usaha yang dikonsolidasikan. Hukum
memperbolehkanperusahaan Prancis untuk mengikuti Standar Pelaporan
KeuanganInternasional (IFRS) atau bahkan prinsip akuntansi yang diterima umum
diAS (GAAP) dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi.
2) JEPANG.
Akuntansi dan pelaporan keuangan di
Jepang mencerminkan gabunganberbagai pengaruh domestic dan internasional. Dua
badan pemerintah yangterpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan
hukum pajakpenghasilan perusahaan di Jepang memiliki pengaruh lebih lanjut
pula. Padaparuh pertama abad ke-20, pemikiran akuntansi mencerminkan
pengaruhJerman; pada paruh kedua, ide-ide dari AS yang berpengaruh. Akhir-akhir
ini,pengaruh badan Badan Standar Akuntansi Internasional mulai dirasakan
danpada tahun 2001 perubahan besar terjadi dengan pembentukan organisasisector
swasta sebagai pembuat standar akuntansi. Akuntansi di Jepang sedang dibentuk
ulang agar sesuai dengan IFRS.
3) AMERIKA SERIKAT
Akuntansi di Amerika Serikat diatur
oleh Badan Sektor Swasta (BadanStandar Akuntansi Keuangan, atau Financial
Accounting Standards Boardi –FSAB), namun sebuah lembaga pemerintah (Komisi
Pengawas Pasar Modalatau Securities Exchange Commission – SEC) juga memiliki
kekuasaanuntuk menerapakan standarnya sendiri.
Mengetahui pendekatan perkembangan akuntansi dalam ekonomi yang
berorientasi pasar
Mueller mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap
perkembangan akuntansi di Negara-negara barat dengan sistem ekonomi dengan
berorientasi pasar.
1. Berdasarkan
pendekatan makroekonomi
Praktik akuntansi didapat dari dan dirancang untuk
meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti
dan bukan memimpin kebijakan nasional. Akuntansi di Swedia berkembang dari
makroekonomi.
2.
Berdasarkan pendekatan mikroekonomi
Akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip
mikroekomoni. Fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki
tujuan untuk bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan itu, perusahaan harus
mempertahankan modal fisik yang dimiliki dan perusahaan juga harus memisahkan
secara jelas modal dari laba untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi aktivitas
usaha. Akuntansi di Belanda berkembang dari mikroekonomi.
3.
Berdasarkan pendekatan independen
Akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang
secara ad hoc dengan pasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba, dan
kesalahan. Akuntansi berkembang secara independen di Inggris dan Amerika
Serikat.
4.
Berdasarkan pendekatan yang seragam
Akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat
untuk kendali administrasi oleh perusahaan pusat. Keseragaman dalam pengukuran,
pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas
pajak dan bahkan menejer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam
mengendalikan seluruh jenis bisnis. Akuntansi berkembang yang saragam di
Prancis
3. Negara-negara yang berpengaruh dalam
perkembangan akuntansi dunia
Ada beberapa negara yang dominan dalam akuntansi, ini
adalah beberapa contohnya.
PERANCIS
Prancis merupakan pendukung utama akuntansi nasional
di dunia.Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General
(kodeakuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan September 1947.
Revisikode tersebut dilakukan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya terjadi
padatahun 1982 berdasarkan Direktif Keempat Uni Eropa (UE). Pada tahun
1986,rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam
DirektifKetujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan direvisi lebih
lanjutpada tahun 1999.
Plan Comptable Generalber isi:
•Tujuan dan prinsip akuntansi serta pelaporan keuangan
•Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham,
pendapatan dan beban
•Aturan pengakuan dan penilaian
•Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaanya,
dan ketentuan tata buku lainnya
Akuntansi di Prancis sangat terkait dengan kode
sehingga sangat mungkin untuk melewatkan kenyataan bahwa legislasi hukum
komersial (yaitu Code de Commerce) dan hukum pajak sebenarnya menentukanbanyak
praktik akuntansi dan pelaporan keuangan di Prancis. Code deCommerce berawal
dari ordinansi Coulbert (Menteri Keuangan pada eraLouis XIV) pada tahun 1673
dan 1681 dan diberlakukan oleh Napoleon pada
tahun 1807 sebagai bagian dari hukum yang
diciptakannya berdasarkan
hukum tertulis.
Dasar utama aturan akuntansi di Prancis adalah Hukum
Akuntansi 1983 danDekrit Akuntansi 1983, yang membuat Plan Comptable General
wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Kedua dokumen tersebut menjadi bagian
dari Code de Commers . Legislasi Code de Commerce mengandung ketentuan
akuntansi dan pelaporan yang eksentif.
Ciri khusus akuntansi di Prancis adalah terdapatnya
dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan
keuangankelompok usaha yang dikonsolidasikan. Hukum memperbolehkan perusahaan
Prancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) atau
bahkan prinsip akuntansi yang diterima umum diAS (GAAP) dalam menyusun laporan
keuangan konsolidasi. Alas an utamauntuk fleksibilitas ini adalah ketika
Direktif Ketujuh UE diberlakukan pada thun1986, banyak perusahaan multinasional
dari Prancis yang telah menyusun laporan keuangan konsolidasi berdasarkan
prinsip Anglo-Saxon untuk keperluan pencatatan saham di luar negeri. Perusahaan
Prancis yangmengacu pada IFRS atau GAAP AS sering menyataan bahwa laporan
keuangan mereka telah sesuai baik dengan standar Prancis maupun denganstandar
internasional atau AS.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Lima organisasi yang terlibat dalam proses penetapan
standar di Prancis
adalah:
1.Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan
Akuntansi Nasional)
2.Comite de la Reglementatioan Comptable or CRC
(Komite Regulasi Akuntansi)
3.Autorite des Marches Financiers or AMF (Otoritas
Pasar Keuangan)
4.Ordre des Experts-Comptables or OEC (Ikatan Akuntan
Publik)
5.Compagnie National des Commisaires aux Comptes or
CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
Sumber:
http://tamtammimi.blogspot.com/2013/03/perkembangan-dan-klasifikasi-akuntansi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar